Misma Anas
Semoga bermanfaat.!
Rabu, 17 Januari 2018
Proses pembuatan "Kaloe", bahan bumbu wajib Bau Peapi Mandar
Selasa, 12 Desember 2017
Inilah rentetan penyandang gelar "Tomalolo anna Tomakappa Polewali Mandar 2006 - 2017".
Dibawah ini adalah nama-nama yang pernah menyandang gelar sebagai "Tomalolo anna Tomakappa" Kabupaten Polewali Mandar.
Tomalolo Tomakappa 2006
Nurhalimah - Hambrianto
Tomalolo Tomakappa 2007
Elvira Kaperek - Fitra wijaya
Tomalolo Tomakappa 2008
Elvira Kaperek - Yasfar Yazin
Sabtu, 09 Desember 2017
Lawar Karumbaneq
Karumbaneq merupakan salah satu seefood yang mudah kita temukan di sekitar empang berlumpur dan di antara pohon-pohon mangrove.
Salah satu habitat kerang ini ada di dusun Gonda Desa Laliko kecamatan Campalagian. Mengapa demikian karena diarea ini merupakan habitat asli pohon bakau atau pohon mangrove...
Untuk mengambil kerang ini waktu yang tepat adalah saat air surut yaitu sekitar tengah hari hingga menjelang ashar. Karena habitatnya di daerah empang berlumpur maka diperlukan perjuangan lebih saat mencarinya. Kaki tenggelam di lumpur sudah pasti tapi itulah yang membuat pencarian karumbaneq menjadi seru.
Selain mudah didapatkan, karumbaneq juga sangat lezat untuk di santap. Bisa ditumis atau dibuat lawar seperti di bawah ini.
Bahan utama
1. Karumbaneq (seefood)
2. Parutan Kelapa mentah
3. Air
Bahan Bumbu
1. Cabai kecil
2. Bawang merah
3. Jeruk Nipis (atau belimbing)
4. Garam
Cara membuat
1. Cuci bersih karumbaneq hingga bersih lalu masukkan kedalam belanga dan beri air hingga karumbaneq teremdam semua lalu masak hingga mendidih.
2. Angkat karumbaneq dari belanga lalu dinginkan
3. Siapkan alat untuk membuka cangkang karumbaneq, kita boleh memakai batu dan lesung.
4. Setelah semua cangkang terpisah dari isinya, cuci bersih kembali isinya agar tidak ada pecahan cangkang yang tersisa.
5. Tumbuk cabai kecil, bawang merah dan garam hingga halus
6. Lalu masukkan kelapa hingga sedikit hancur tapi jangan sampai halus yah.
7. Iris kecil-kecil karumbaneq yang sudah bersih tadi lalu campur dengan bumbu yang sudah dibuat beri sedikit perasan jeruk nipis, kemudian aduk merata lalu siap di santap.
Karumbaneq juga sangat enak jika dibakar namun satu hal yang harus di perhatikan, jangan memakan karumbaneq dalam jumlah banyak karena akan membuat perut kita sakit, serta untuk yang punya alergi lambung dengan seefood jenis ini jangan coba-coba yah ! Atau kalian akan berurusan dengan peyakit diare.
Ada satu metode untuk meminimalisir agar kita tidak sakit perut saat mengkonsumsi karumbaneq yaitu karumbaneq yang sudah kita ambil diempang jangan langsung dimasak, biarkan sampai semalam dulu, agar supaya lumpur-lumpur didalamnya keluar terlebih dahulu. Keesokan harinya barulah kalian cuci bersih lalu diolah.
Selamat mencoba.!!!
Rabu, 15 November 2017
Kwarcab Polewali Mandar sajikan Uleq-uleq tarreang di Rainas 2017.
Raimuna Nasional atau biasa disingkat dengan "Rainas" yang baru-baru ini dilaksanakan di Buperta Cibubur tanggal 13-21 agustus 2017. Merupakan kegiatan pesta pramuka penegak pandega Se-Nusantara.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh dewan kerja nasioanal (DKN) setiap 4 tahun sekali ini, merupakan kegiatan bergengsi dimana anggota pramuka dari 34 provinsi berkumpul bersama dalam satu bumi perkemahan untuk bersilaturrahmi.
Selain untuk bersilaturrahmi kegiatan ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan daerah dan kebudayaan dari masing-masing provinsi, itu dibuktikan dengan adanya stand pameran yang disiapkan panitia untuk setiap kontingen daerah.
Setiap stand diisi dengan berbagai macam barang yang akan dipamerkan, baik itu baju adat, makanan khas dan buku yang berisikan informasi tentang daerah masing-masing. Bahkan tak sedkit dari beberapa stand pameran yang menyediakan baju khas atau tutup kepala khas yang bisa digunakan pengunjung untuk berselfi ria.
Bukan hanya diisi dengan barang-barang yang menarik, setiap stand pameran juga berlomba-lomba menghias stand mereka secantik mungkin layaknya pameran resmi pemerintah pada umumnya. Dengan kreatifitas tinggi anak pramuka apapun bisa dipakai untuk menghias stand pameran agar terlihat lebih indah.
Cara seperti diatas memang merupakan taktik yang tepat untuk menarik perhatian para peserta raimuna nasional untuk berkunjung ke stand mereka, selain mendapat foto selfi atau grufi yang keren, mereka juga mendapat informasi dari stand pameran yang mereka kunjungi.
Kwarcab Polewali Mandar yang merupakan salah satu kontingen peserta Rainas 2017 beserta 5 kwarcab lainnya (Majene, Mamasa, Mamuju, Mateng dan Matra) tak ingin kalah dari daerah lain untuk memperkenalkan beberapa makanan tradisional Mandar seperti Uleq-uleq, Kasippi, dan baye.
Tidak seperti kasippi dan baye, uleq- uleq menjadi menu spesial karena dibuat pada saat dibumi perkemahan buperta cibubur, yang bahan mentahnya kami bawa langsung dari tanah mandar. Ada atsmorfir berbeda yang kami rasakan saat membuatnya di pulau jawa ini, semangat nasionalisme kami tiba-tiba menyeruak didalam dada, bagaimana tidak suatu kebanggaan tersendiri saat bisa menghidangkan makanan mandar untuk dinikmati seluruh peserta rainas dikegiatan Kuliner Nusantara.
Setiap kontingen daerah hukumnya wajib mengghidangkan makanan khas dari daerahnya, maka dari itu kwarcab Polman menghidangkan uleq-uleq, kasippi dan baye, sedang kwarcab Mamasa menghidangkan kopi khas Mamasa, dan Kwarcab Majene dengan Bawang gorengnya. Sedang 3 kwarcab lainnya absen dengan alasan yang tidak jelas.
Secara pribadi penulis merasa sangat kecewa dengan absenya 3 kwarcab ini, karena menurut cermat penulis sangat rugi melewatkan kesempatan seperti ini, kesempatan dimana kita dapat mengenalkan daerah kita (Mandar) dikanca Nasional.
Kita begitu mudahnya mengabaikan peluang emas seperti ini, sedang kita sama-sama mengetahui betapa gencarnya usaha pemerintah kita dalam mempromosikan daerah mandar, itu terbukti dengan keikut sertaan pemerintah kita saat pameran-pameran dikegiatan nasional, bukan satu atau dua kali mereka mengikuti pameran nasional bahkan sering sekali dengan mengeluarkan budget yang sangat banyak demi tanah Mandar kita bisa dianggap keberadaannya di Nusantara, lalu kita begitu cueknya dengan kesempatan itu.
Bagi sebagian orang mungkin hal ini biasa-biasa saja, dianggap hal kecil dan sepeleh. Tapi ingat kah kalian dengan pepatah "Nila setitik rusak susu sebelanga" atau "sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit". Bukan kah dua pepatah diatas menunjukkan betapa besarkan kekuatan hal yang kecil.
Penulis berharap dari tulisan kecil ini dapat mengetuk hati kecil kalian untuk bisa mencintai tanah kita, tanah jazirah tipalayo. Dengan cara memberikan yang terbaik untuk Litaq Mandarta, dan semoga tulisan kecil ini dapat menjadi suntikan semangat untuk pengurus DKD Sulawesi Barat saat ini dalam kegiatan-kegiatan berikutnya.
Hampir lupa, hehehe...
Ada satu hal yang menarik saat kegiatan masakan nusantara ini diadakan, peserta bukan hanya dari negara kita indonesia tapi ada beberapa peserta dari negara tetangga juga. Yan tak mau kalah dengan ikut serta menghidangkan makanan tradisionalnya, seperti dari negara Malaysia. Mereka menyambangi stand pameran dari Kwarda Sulawesi Barat dan dapat menikmati uleq-uleq tarreang dan kasippi yang telah kami hidangkan.
Mengintip cara membuat "Uleq-uleq bue dan uleq-uleq tarreang".
Senin, 17 Juli 2017
Berbagi resep "Tumis Balacang/Sambal Balacang pembangkit Nafsu Makan"
Bahan
1. Balacang (udang kecil/rebon kering)
2. Tomat
3. Merica
4. Cabe besar, kecil, keriting
5. Bawang merah dan bawang putih
6. Garam
7. Gula
8. Air
9. Minyak
Cara membuat
1. Goreng balacang (rebon) lalu tiriskan
2. Iris-iris tomat
3. Tumbuk sampai halus merica, cabe besar, kecil, keriting, bawang merah, bawang kecil dan garam.
4. Siapkan wajan, masukkan minyak goreng lalu tumis bumbu halus, masukkan tomat beri sedikit gula dan air.
5. Setelah setengah matang baru masukkan balacang (udang kecil-kecil) yang telah digoreng tadi lalu siap disajikan.