Kamis, 15 Juni 2017

"Lopis atau Lupis" penyebutannya saja yang berbeda namun rasa lezatnya sama saja

Dalam bahasa mandar "Lopis atau Lupis" penyebutannya berbeda tapi yang dimaksud sama saja, ini dikarenakan ditiap daerah kadang orang menyebutnya dengan bahasa yang lazim mereka pakai, seperti halnya bahasa mandar "tandaq" dan "tadaq" yang artinya "sampai/tiba". Kata "tandaq" digunakan oleh mandar polewali sedangkan kata "tadaq" lazim digunakan oleh mandar majene. Walaupun berbeda tapi sama saja artinya sehingga kadang orang mandar dapat membedakan seseorang berasal dari mana dengan mendengar bahasa yang digunakan dalam berbicara.
Lupis merupakan penyebutan yang sangat lazim digunakan oleh masyarakat yang tingga di desa Bonde kecamatan Campalagian, lupis disajikan dalam bentuk potongan-ptongan yang terlebih dahuku dibaluri dengan kelapa parut lalu disiram dengan gula merah cair, cita rasa manis dan legit membuat makanan ini sangat diminati.
Di bulan suci ramadhan seperti ini lupis menjadi salah satu makanan favorit saat berbuka puasa bukan hanya karena rasanya yang enak tapi juga untuk mendapatkannya sangat mudah, kita bisa membeli di pasar-pasar tradisional tanpa harus repot membuatnya sendiri.
Cara mendapatkan lupis yang sangat mudah bukan alasan bagi kita tuk tidak mengetahui dari bahan apa makanan ini dibuat. Lupis terbuat dari campuran beras dan beras ketan yang dimasukan kedalam wadah berbentuk bulat panjang yang terbuat dari daun pisang yang dibentuk sedemikian rupa lalu dimasak dalam belanga hingga matang.
Jika melihat bahan yang digunakan sangatlah sederhana maka pasti terlintas dibenak kita bahwa makanan ini biasa-biasa saja, tapi.... bila kalian sudah mencobanya maka jangan heran kalau kalian akan berkomentar sebaliknya.
Bukan hanya kesederhanaan yang membuat makanan ini enak tapi ada budaya luhur yang terkandung didalamnya. Budaya luhur yang sadar atau tidak telah nenek moyang kita wariskan secara turun temurun melalui "masakan". Entah kalian lelaki atau perempuan, Jika kalian menghormati para leluhur maka memasaklah dan warisilah masakan-masakan tradisional mandar. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum...
Lupis yang siap dihidangkan
(foto : Misma Anas)

Lupis yang belum dipotong -potong
(foto : Misma Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar