Minggu, 11 Juni 2017

Kande-kandenya to Mandar


Rasulullah Muhammad SAW selalu mengajarkan kepada kita untuk menjalani kehidupan dengan kesederhanaan, ada juga pepatah yang mengatakan “kehidupan ini haruslah hebat sederhana itu sikapnya” berlatar belakang dari kesederhanaan itulah maka kita akan membahas salah satu warisan para leluhur bangsa kita, warisan yang tak bisa kita pungkiri kita ada saat ini karena nya dan para pendahulu kita sangatlah bergantung padanya. Warisan itu ialah “Masakan”.
Dalam dunia masak memasak internasional kita mengenal ada tiga bagian hidangan didalamnya yaitu hidangan pembuka (Appetizer), hidangan utama (Main course), dan hidangan penutup (Dessert) . Hidangan pembuka biasa dimulai dengan makanan yang menggugah selera dan berukuran kecil, lalu masuk kehidangan utama iaitu makanan berat yang biasanya mengandung banyak karbohidrat lalu ditutup dengan hidangan penutup yang selalu bercita rasa manis seperti puding atau cake bisa juga cemilan manis lainnya. Rentetan hidangan diatas tentu saja asing bagi kita dikarenakan hidangan-hidangan diatas hanya di sajikan diacara-acara resmi tertentu saja yang biasanya diadakan dalam konsep makan malam yang berkiblat kebarat (prancis atau inggris).
Sangat jarang bagi kita orang-orang yang berada di belahan timur menggunakan konsep seperti ini, caranya yang cenderung ribet dan juga agak mahal dalam  penyajian dan pelayanan, karena bukan hanya hidangan yang banyak jenisnya tetapi alat makan nya juga bermacam-macam, contohnya sendok untuk mengaduk teh berbeda dengan sendok untuk memakan nasi begitu juga dengan sendok untuk memakan sup berbeda pula. Hal seperti ini sangat tidak cocok dengan kebudayaan kita yang lebih mengutamakan kesederhanaan.
Penulis dapat menulis tulisan ini karena pernah beberapa kali mendapatkan pelajaran tentang cara makan dengan menggunakan konsep seperti ini dibeberapa ajang pemilihan duta pariwisata di daerah, tata cara makan seperti ini biasa kita kenal dengan sebutan “Table mener” tidak ada salahnya kita mempelajarinya untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan namun yang pasti tetaplah berpegang teguh pada budaya kita.
kita tinggalkan dahulu  pembahasan diatas karena yang menjadi bahasan kita bukan itu melainkan tentang hidangan penutup yang selalu bercitarasa manis. 
Kembali kepada kesederhanaan, hal yang sangat bertolak belakang dengan kebudayaan barat karena begitulah kita orang-orang timur yang besar karena adat dan budayanya.
Salah satu masyarakat yang sangat mengeutamakan kesederhaan yaitu suku Mandar, berhubungan dari awal kita telah membahas tentang salah satu warisan leluhur bangsa yaitu “masakan”, maka izinkan penulis untuk memaparkan beberapa masakan/hidangan manis (kue) yang bahan dan cara pembuatannya sangat sederhana namun tidak kalah enak dengan kue-kue yang ada di pasar modern.
Karena saat ini kita sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan maka sangat cocok untuk membahas tentang hidangan manis atau juga biasa kita sebut dengan hidangan pencuci mulut. Banyak dari masakan manis orang mandar mengandalkan gula merah (gula aren) sebagai pemanis, penulis bisa berasumsi mungkin karena banyaknya masyarakat mandar yang dulunya berprofesi sebagai penyadap enau (Passari manyang) maka pasti dengan mudah mereka mendapatkannya dibandingkan harus membeli pemanis lain seperti gular pasir yang buatan pabrik tebu di pasaran. Dibawa ini beberapa jenis kue tradisional yang berbahan gula merah.
Kue tradisional Mandar yang terbuat dari tepung ketan, kelapa parut, gula merah dan air, contohnya:
Taripang
Katiri mandi
Onde-onde
Tallo panyu atau tallong kerang
Tetu’
Di atas tadi hanya sebagian kecil masakan mandar yang berbahan dasar gula merah dan tergolong dalam jenis kue basah, ada pula yang tergolong kue kering seperti baje, putu dan lain-lain sebagainya. Dikesempatan lain kita akan membahas lebih lagi tentang kue-kue diatas serta cara membuatnya. Semoga bermanfaat bagi pembaca dan jangan lupa untuk selalu mengutamakan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan ini.
Wassalam....
Katiri mandi
(foto : Misma Anas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar